Persiapan Sebelum Berangkat HONEYMOON SETAHUN di Australia

Persiapan sebelum berangkat WHV: HONEYMOON SETAHUN di Australia – Setelah melalui perjuangan panjang untuk mendapatkan Work and Holiday Visa Australia, puji Tuhan akhirnya visa saya granted. Gak pernah nyangka dan benar-benar senang banget bisa punya kesempatan buat dapet visa ini. Apalagi bisa pergi berdua sama istri. Yup, jadi saya mengajukan visa ini barengan sama istri saya Novina Fransisca. Mungkin kalian bertanya-tanya, “emangnya visa ini bisa untuk berdua ya?”, jawabannya gak bisa. Daftarnya harus sendiri-sendiri. Abis itu baru deh kita bisa berangkat berdua. Hehe.

Nah, buat kalian yang penasaran sama visa ini dan pengen ikutan juga, kalian bisa baca pengalaman saya dan Novi apply WHV Australia di sini, Syarat, Proses, Biaya dan Pengalaman Apply WHV Australia. Jadi intinya visa ini memungkinkan kita tinggal di Australia selama setahun. Kita bisa berlibur sambil bekerja casualKalau ada yang bingung, kalian bisa langsung komen di bawah. Sebisa mungkin akan saya bantu.

Program berlibur dan bekerja (work and holiday programme) merupakan program kegiatan yang tujuannya untuk mendorong pertukaran budaya dan sebagai ajang untuk menjalin hubungan antar warga (people to people), khususnya ajang pergaulan bagi kaum pemuda-pemudi, agar satu sama lain dapat saling mengenal/memahami budaya atau kebiasaan setempat dan berujung untuk mewujudkan terciptanya perdamaian.

Sebenarnya, alasan ikut program Work and Holiday Visa Australia ini adalah karena udah bosen sama kerja kantoran yang gitu-gitu aja. Berasa kayak dipenjara 9 jam dari jam 8 pagi – 5 sore. Bahkan, saya sering banget kerja sampe larut dan baru sampai rumah jam 12 malam. Dari dulu sebenarnya udah kepikiran buat resign dari kantor. Tapi, demi bertahan hidup yaaa, ditahan-tahan aja deh, walaupun seringkali menyiksa.

Alasan lainnya adalah karena kita belum sempet honeymoon setelah nikah 7 bulan yang lalu. Jadinya sekalian aja HONEYMOON SETAHUN di Australia. Walaupun 3 bulan lalu sempet jalan-jalan ke Thailand 5 hari 4 malam.

Dari semua syarat yang dibutuhkan untuk mendapatkan visa ini, yang terberat adalah surat keterangan / jaminan bank atas kepemilikan dana sejumlah AUD $5.000 (lima ribu dollar Australia) atau yang setara. Walaupun awalnya udah desperate banget karena gak punya uang sebanyak itu, tapi Tuhan baik. Tuhan sediain AUD $5.000 tepat pada waktuNya untuk kita bisa daftar visa ini.

Oh ya, karena visa saya granted tanggal 6 Maret 2018 dan WHV ini berlaku selama 1 tahun sejak granted, artinya saya masih punya kesempatan untuk menginjakkan kaki di Australia paling lambat tanggal 6 Maret 2019. Jadi masih bisa persiapan dulu. Lalu, visanya akan berlaku 1 tahun lagi sejak saya tiba di Australia.

Nah sekarang udah tinggal 1 bulan lagi menjelang keberangkatan, apa aja persiapan sebelum berangkat WHV yang sudah dan akan kami berdua lakukan? Check this out.

Persiapan Sebelum Berangkat WHV

1. Menentukan Kota Tujuan

Hal pertama yang perlu kalian pikirkan dan persiapkan sebelum berangkat ke Australia untuk WHV adalah menentukan kota tujuan. Waktu visa granted, saya bener-bener no clue banget mau ke kota apa pertama kali sampai di Australia. Setelah riset dan googling sana-sini akhirnya kita punya beberapa pilihan kota: Sydney, Brisbane, Darwin. Tapi, ujung-ujungnya kita memilih Sydney. Walaupun rate per hournya lebih kecil dari kota lain (tergantung kerjaan), tapi Sydney adalah salah satu kota yang oke untuk mengenal Australia pertama kali (bukan berarti kota lain gak oke ya). Nah, coba cari tahu kekurangan dan kelebihan setiap kota di Australia dan sesuaikan dengan keadaan kalian. Kalian bisa baca dan riset tentang kelebihan dan kekurangan setiap kota di Australia untuk WHV dan alasan memilih Sydney sebagai kota pertama WHV.

Rencananya sih, kita akan tinggal di Sydney selama 3 bulan dan lanjut ke kota-kota yang eligible untuk apply second year visa. Emang ada?

Jadi kalau kita kerja di bidang:

  • Plant and animal cultivation
  • Fishing and pearling
  • Tree farming and felling
  • Tourism and hospitality

selama minimal 88 hari di area:

  • Northern Territory – Entire Territory
  • Queensland – all areas north of the Tropic of Capricorn
  • Western Australia – all areas north of the Tropic of Capricorn,

kita bisa apply second year WHV. Tolong didoain ya. Semoga kesampaian mimpinya buat dapetin second year WHV. Nanti proses kerja dan cara apply-nya akan saya tulis juga di blog ini. Kita juga bakalan bikinin video kalau ada banyak pertanyaan dari kalian soal WHV. Makanya, komen di bawah ya pertanyaan-pertanyaannya. Hehe.

2. Menentukan Waktu yang Tepat untuk Berangkat

Setelah tahu mau ke kota apa, kalian harus pikirkan kapan harus berangkat ke kota tersebut. Pertimbangkan beberapa hal seperti:

  • Apakah banyak pekerjaan yang bisa diambil saat itu?
  • Apakah cuaca serta musimnya cocok untuk kalian saat tiba di sana?

Saya dan Novi memutuskan untuk berangkat bulan Oktober 2018 karena berdasarkan pengalaman teman-teman WHV lain, akan ada banyak pekerjaan casual menjelang akhir tahun di Sydney. Saat itu, cuaca di Sydney juga sangat oke karena sedang musim semi dengan suhu udara tidak terlalu dingin yang rata-rata harian berkisar antara 11 – 23°C.

Biar dapet gambaran, coba cari tahu tentang: Musim dan pekerjaan setiap kota di Australia.

3. Tukar Duit

Jangan lupa tukar duit. Ini penting banget karena kalau gak ada duit mau makan pake apa? #eh

Saya udah tukar duit beberapa minggu lalu di salah satu money changer di Jakarta. Ratenya lumayan mahal sekitar Rp. 10.700,- /  dollar AUD. Tapi cukup oke dibandingkan money changer lain soalnya waktu itu nilai tukar rupiah terhadap dollar AS juga lagi tinggi banget hampir Rp. 15.000,-

Karena tabungan kami pas-pasan, akhirnya kami putuskan untuk membeli AUD $2.000. Lha, bukannya harusnya AUD $5.000 ya? enggak harus. AUD $5.000 itu cuma sebagai syarat pengajuan aja. Waktu berangkat sih udah gak dicek lagi bawa duit berapa. Hehe.

AUD $2.000 harusnya udah cukup untuk kami bertahan hidup selama 2 minggu sampai dapet kerjaan di Sydney. Coba cari tahu tentang ini ya: Biaya hidup dan gaji kerja casual di Sydney.

4. Cari Tiket Pesawat Murah

Setelah tahu mau ke kota mana dan waktu yang tepat untuk berangkat, saatnya kalian mulai hunting tiket pesawat murah ke kota tujuan kalian. Saya dan Novi udah beli tiket pesawat dari sekitar bulan Juli 2018 lewat Traveloka, padahal berangkatnya masih bulan depan, Oktober 2018. Kenapa? Biar dapet tiket murah. Hahaha. Ujung-ujungnya beneran dapet tiket “lumayan” murah sekitar 6,9 jutaan dengan rute Jakarta-Singapura-Sydney. Lha, kenapa pake lewat Singapura segala? Karena kalau direct flight mahal banget bisa sampe 10-14 jutaan untuk 2 orang. Lumayan bisa hemat 3-7 jutaan buat beli keperluan lain selama masa awal tinggal di Australia.

5. Cari Tahu Bank di Australia

Saya dan Novi mutusin buat buka rekening Commonwealth Bank saat tiba di Australia. Kenapa memilih Commonwealth Bank? Karena bank ini tersebar dimana-mana di hampir seluruh state di Australia. Jadi kalau nanti pindah state, tetap bisa narik duit dari bank yang sama, supaya gak kena biaya bank. Hehe.

Oh ya, waktu itu sempet kepikiran mau buka rekening Commonwealth Bank yang di Jakarta, karena mikirnya mereka satu jaringan. Pas kita dateng ke banknya di salah satu cabang di Jakarta dan dijelasin sama customer servicenya, baru tahu ternyata mereka gak nge-link. Jadi walaupun udah buka rekening di Jakarta, kita tetap harus buka rekening Commonwealth di Australia. Akhirnya kita putuskan untuk buka rekeningnya yang cabang Australia aja. Supaya gak kena admin fee 2 kali.

Abis googling dan riset sana-sini, ternyata rekening Commonwealth Bank yang di Australia bisa dibuat secara online sebelum sampai di Australia. Langsung cek artikel ini ya: Langkah Daftar Online Rekening Commonwealth Bank Australia.

Setelah selesai daftar online, kalian akan mendapatkan dokumen yang harus diprint dan dibawa ke cabang Australia yang sudah kalian pilih sebelumnya. Saya pilih cabang George Street NSW karena gak terlalu jauh dari Opera House. Kok Opera House? Karena Opera House adalah tempat pertama yang akan saya kunjungi pertama kali sampai di Sydney. Jadinya sekalian deh. Hehe.

Sebenarnya ada bank lain juga yang bisa jadi pilihan kalian seperti:

  • National Australia Bank (NAB)
  • Australia and New Zealand Banking Group (ANZ)
  • Westpac Banking Corporation

Waktu itu saya sempet baca blognya Sharon Loh soal NAB yang katanya ga ada fee bulanan dan ga ada minimum harus deposit berapa. Mungkin bank ini bisa jadi pertimbangan kalian juga.

6. Cari Tahu Soal TFN

Banyak employer di Australia yang menawarkan pekerjaan cash in hand. Intinya kalau cash in hand itu duitnya gak ditransfer ke rekening, tapi langsung dikasi ke tangan kita. Jadinya gak butuh TFN. TFN atau Tax File Number itu fungsinya seperti NPWP di Indonesia. Sama seperti Indonesia, kalau gak punya TFN ini kita akan kena pajak lebih besar daripada punya TFN. Jadi kalau kalian gak mau gaji kalian dipotong lebih besar ya wajib punya TFN.

Membuat TFN itu gak ribet, tapi kita sebagai pemegang WHV cuma bisa bikin TFN hanya ketika kita sudah sampai di Australia. Why? karena TFN-nya akan diantarkan langsung ke alamat kita di Australia. Nah, kalau kalian sudah sampai Australia, disarankan untuk langsung bikin TFN ya. Karena butuh waktu sekitar 1-2 minggu sampai TFN berada di tangan sejak dibikin.

7. Persiapkan Barang-Barang yang Harus Dibawa

Nah ini nih yang bikin pusing. Bayangin aja gimana banyaknya barang yang harus dibawa buat honeymoon sambil kerja casual selama setahun hahaha. Supaya gak ada yang lupa dan ketinggalan, saya dan Novi langsung list semua barang yang akan kami bawa. Kami akan bawa dua koper berisi pakaian, dua tas ransel daypack berisi laptop dan perlengkapan kerja lainnya dan dua tas selempang buat jalan-jalan selama di sana.

Jangan lupa scan dan bawa dokumen-dokumen penting.

  • Passport
  • Ijazah universitas
  • Akte lahir
  • Visa
  • Pas Foto & Materai
  • Dokumen lain yang menurut kalian penting

Saya juga bakalan bawa satu buah kamera mirrorless dan stabilizernya karena rencananya di sana bakalan nge-vlog juga. Sebenarnya agak bingung sih pas mikir mau bawa stabilizer kamera karena cukup berat sekitar 5 kg. Rencananya bakalan dimasukin ke bagasi. Semoga nanti gak masalah pas di imigrasinya. Buat kalian yang hobi fotografi juga bisa mempertimbangkan buat bawa kamera ke sana.

Novi bawa cukup banyak pembalut karena mahal banget kalau beli di Australia. Dia juga udah siapin 2 kacamata barunya supaya kalau kacamatanya gak sengaja pecah saat di sana, gak ribet nyari-nyarinya. Jangan lupa juga bawa peralatan mandi, sabun, sampo, odol supaya gak ribet waktu baru sampai di Australia.

Ini mungkin masih belum lengkap. Saya bakal update lagi kalau ada yang kelupaan.

8. Persiapkan Skill

Kalau kalian sering membantu orang tua mencuci piring dan membersihkan rumah, mungkin ini bisa jadi modal buat nge “babu” di Australia hahaha. Apalagi kalau punya skill dan pengalaman seperti bawa forklift, chef, bartender atau barista. Bakal lebih gampang lagi buat dapet kerjaan karena Australia punya banyak banget lowongan kerja di bidang tersebut. Jadi kalau masih di Indonesia dan ada kesempatan, sebaiknya ikutan kursus jadi bartender atau barista karena akan jauh lebih murah daripada kursus di Australia.

Sebenarnya, saya ada kepikiran buat cari kerja kantoran di Australia karena kebetulan latar belakang pendidikan saya di bidang IT dan sebelumnya kerja sebagai System Analyst. Tapi sayang, visa ini cuma memungkinkan kita untuk kerja casual. Walaupun ada, saya harus mencari kantor yang mau mempekerjakan saya maksimal 6 bulan saja karena adanya peraturan WHV tidak boleh bekerja lebih dari 6 bulan pada 1 employer. Kalau tetap maksa sih bisa-bisa aja tapi harus request dulu ke pemerintah Australia menggunakan form 1445 dan disertai dengan support letter dari employer. Untuk tahu lebih lanjut, kalian bisa googling soal pengajuan ini.

9. Persiapkan Fisik

Sebelum ke sini, coba banyakin kerja fisik deh. Supaya gak kaget badannya kalau kerja berat di Australia. Saya sebulan terakhir, kerjain pekerjaan rumah seperti cuci piring dan bersih-bersih rumah. Selain melatih diri menjadi kitchen hand #eh, saya juga melatih diri menjadi housekeeper hahaha. Jangan lupa juga untuk olahraga teratur supaya gak gampang sakit.

10. Beli Asuransi

Asuransi sangat penting buat mencegah hal-hal yang gak kita inginkan selama traveling setahun di Australia. Saya pernah dapet cerita kalau masuk RS di Australia itu mahal banget. Dirawat selama dua hari bisa habisin sekitar AUD $3.000. Kalau sakitnya parah bisa jauh lebih mahal dari itu. Buat mencegah duit yang udah capek-capek dikumpulin hilang gitu aja karena sakit, akhirnya kita memutuskan buat beli asuransi. Ada banyak pilihan asuransi yang bisa kalian pilih misalnya:

Asuransi BUPA dan IMAN punya plan yang khusus untuk WHV Subclass 462.

persiapan sebelum berangkat whv

Saya beli plan yang ini untuk kami berdua

Saya dan Novi beli yang paling basic dari BUPA seharga AUD $99.88/ bulan. Itu harganya buat berdua yaaa. Jadi cukup murah dibandingkan dengan plan yang lain. Yang penting udah cover hal-hal penting yang kami butuhkan seperti rawat jalan, rawat inap dan kecelakaan.

persiapan sebelum berangkat whv

Beberapa manfaat dari plan yang saya pilih

 

11. Banyakin Koneksi

Koneksi juga penting banget supaya bisa sukses selama WHV. Saya sendiri dapet banyak info pekerjaan dan tempat tinggal dari kenalan dan teman-teman sesama pejuang WHV. Saran saya, jangan malu untuk chat teman-teman yang sudah lebih dulu ikutan WHV. Berdasarkan pengalaman, mereka welcome banget untuk bantuin karena mereka juga sebelumnya dapet bantuan dari teman-teman sebelumnya.

Oh ya, kalian juga bisa dapetin banyak informasi dari group-group ini:

12. Cari Tempat Tinggal

Semua landlord di Australia cari orang buat tinggal di tempat mereka ASAP. Mereka gak mau room mereka nganggur dan gak menghasilkan dan rata-rata minimum stay 3 months. Jadi banyak pejuang WHV yang booking hostel dulu di Airbnb atau Traveloka supaya mereka bisa inspeksi dulu sebelum memutuskan untuk tinggal minimal 3 bulan di suatu tempat. Kalian bisa coba cara yang sama atau kalau udah yakin di suatu tempat, biasanya booking dulu 3-7 hari sebelumnya biar gak keduluan orang lain.

13. Bikin CV

Kalau di Indonesia, CV udah berlembar-lembar karena ada pengalaman kerja kantoran yang job desc-nya banyak banget. Begitu mau bikin CV untuk kerja casual di Australia langsung bingung mau nulis apa. Jadinya yang saya tulis cuma pengalaman saya bersih-bersih dan cuci piring di rumah sendiri. Biar CV nya gak kosong-kosong banget, tambahin pengalaman kerja kantoran juga ya hahaha. Karena CV Novi sudah jadi duluan, saya attach CV-nya dia aja ya.

persiapan sebelum berangkat whv

Contoh CV Novi


Semoga tulisan saya kali ini membantu. Kalau ada pertanyaan atau komentar bisa langsung tulis di bawah ya. Sebisa mungkin akan saya jawab.

 

10 Comments